22.07.202109:40:00UTC+00Bank Sentral Indonesia Mempertahankan Suku Bunga Utama

Bank sentral Indonesia membiarkan suku bunga acuannya tidak berubah, seperti yang diperkirakan secara luas, karena ekonomi diproyeksikan tumbuh lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya yang disebabkan oleh penyebaran varian delta COVID-19. Dewan Gubernur Bank Indonesia pada hari Kamis, memutuskan untuk menahan BI 7-Day reverse repo rate pada level 3,50 persen. Perubahan kurs sebelumnya adalah penurunan seperempat poin di bulan Februari. Suku bunga fasilitas simpanan dipertahankan pada angka 2,75 persen dan suku bunga fasilitas pinjaman pada 4,25 persen. Keputusan itu sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan akibat ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah rendahnya prakiraan inflasi dan upaya mendukung pertumbuhan ekonomi dari Covid-19, ungkap perwakilan bank dalam pernyataannya. Bank sentral memperkirakan ekonomi tumbuh pada kisaran 3,5 persen - 4,3 persen tahun ini, yang direvisi turun dari perkiraan sebelumnya 4,1 persen - 5,1 persen. Selanjutnya, defisit transaksi berjalan pada tahun 2021 diperkirakan tetap rendah di kisaran 0,6 persen-1,4 persen dari PDB. Inflasi sendiri diperkirakan akan tetap dalam kisaran target 2-4 persen pada tahun 2021 dan 2022.