Faktor-faktor seperti perang perdagangan, kelemahan zona Euro, kebijakan moneter lunak ECB tidak mendukung Euro. Eskalasi lain dari konflik AS-China, yang mungkin terjadi, akan melemahkan ekspor Eropa dan meningkatkan risiko resesi di kawasan tersebut. Presiden berpendapat bahwa melemahnya perekonomian China ke level terendah dalam 27 tahun tidak lain karena kebijakan tarif AS yang efektif. Washington kemungkinan akan meningkatkan tekanan terhadap Beijing jika Beijing tidak menerima persyaratan yang diusulkan oleh Amerika. Otoritas China telah berulang kali menekankan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam dialog semacam ini.

Risiko penurunan di blok Euro juga dibahas dalam OECD. Pemerintah tidak cukup menstimulasi ekonomi, perwakilan dari organisasi yang terkemuka meyakini hal tersebut. Kontribusi dukungan negara terhadap pertumbuhan PDB tidak signifikan 0,3 pp, sementara prakiraan peningkatan ekonomi secara signifikan disesuaikan menurun. Kegiatan, pertama-tama, diharapkan dari Jerman, yang menangani surplus anggaran. Bunga utang (debt rates) Jerman untuk sekuritas 15-tahun tampak negatif, yang mengarah pada tambahan belanja investor, dan dana ini bisa dimasukkan dalam ekonomi riil. Sebagai contoh, di sini Anda dapat mengikuti Perancis dengan stimulus fiskal sebesar 17 miliar. Dengan demikian, perekonomian negara tersebut untuk pertama kalinya dalam 6 tahun akan tumbuh lebih cepat dari rata-rata untuk zona Euro.

Percepatan proses pemulihan perekonomian zona Euro sebesar 0,75 poin persentase merangsang kebijakan fiskal dalam dua tahun ke depan, menurut OECD. Namun, para ahli memperingatkan bahwa ECB tidak dapat mengatasi resesi yang mendekat dengan sendirinya. Berdasarkan penelitian ING, kemungkinan resesi akan meningkat dengan perlambatan di industri. Tetapi, ada satu hal positif yang memungkinkan kita untuk berharap bahwa laju pertumbuhan negatif perekonomian akan dihindari - lapangan kerja di sektor manufaktur terus berkembang.

Pada prinsipnya, Euro tidak menolak untuk tumbuh, tetapi beban masalah mencegah hal tersebut. Di atas segalanya, konflik perdagangan antara Uni Eropa dan AS sedang terjadi. Dalam kondisi seperti itu, sulit bagi bull Euro untuk menggapai sekitar $1,15, dan bahkan lebih sekitar $1,17. Namun, ketika ada perang mata uang, hampir tidak mungkin untuk memprediksi hasilnya. Menurut perwakilan PIMCO, Gedung Putih pasti akan campur tangan dalam kehidupan pasar valuta asing, dan hal ini akan terjadi dalam waktu dekat. Efektivitas penjualan Dolar langsung dengan latar belakang aliran pernyataan konstan tentang melemahnya nilai tukar mata uang nasional tersebut dan kesiapan Fed untuk menurunkan suku bunga bisa sangat besar.

Sekarang trader menahan diri dari tindakan aktif apa pun, lebih memilih untuk menunggu rilis data penjualan retail dan produksi industri dari Amerika Serikat. Informasi dalam rilis tersebut dapat menjadi sinyal tentang seberapa banyak Fed akan melonggarkan kebijakan moneter pada pertemuan bulan Juli. Setelah pidato Jerome Powell di hadapan Kongres, kemungkinan penurunan 50 persen dalam suku bunga meningkat dari 2% menjadi 29%. Statistik, yang kehilangan optimisme, akan meningkatkan peluang lebih tinggi dan membantu pembeli EUR/USD untuk mendorong penawaran (quotes) ke bagian bawah angka ke-13.