17.07.201303:37:00UTC+00Penurunan Pada Ekspor Singapura Melebihi Harapan

Ekspor Singapura melebihi tren penurunan di bulan Juni, dengan penurunan yang lebih tajam dari yang diharapkan yang disebabkan oleh penurunan pada pengiriman baik barang elektronik maupun non elektronik.

Permintaan dari seluruh pasar utama keculai Cina melemah di bulan Juni, memperkuat kekhawatiran tentang realisasi sebenarnya dari pertumbuhan ekonomi diperkirakan untuk kuartal kedua.

Penurunan pada ekspor domestik non minyak atau NODX, turun lebih dari yang diharapkan 8.8 persen tahun ke tahun dari 4.6 persen di bulan Mei, laporan dari International Enterprise (IE) Singapura ditunjukan hari Rabu. Para ekonom memperkirakan penurunan 5.8 persen.

Namun, NODX skala penyesuaian musiman naik 3.2 persen pada skala bulanan di bulan Juni berbalik dari penurunan 1.1 persen yang terlihat di bulan sebelumnya dan ekpor non minyak naik sedang 2.5 persen tahunan.

Ekspor produk elektronik dan non elektronik turun dari tahun sebelumnya. Ekspor produk elektronik naik 12.4 persen di bulan Juni setelah penurunan 13.2 persen di bulan Mei.

Karena penurunan tajam pada permintaan farmasi, struktur kapal dan perahu dan mesin khusus, ekspor non elektronik turun 7.1 persen dibandingkan dengan kenaikan tipis 0.2 persen pada bulan sebelumnya.

Tiga penyumbang penurunan teratas pada NODX di bulan Juni adalah EU 27, Indonesia dan Jepang. NODX ke EU27 turun 33.6 persen dan ke Indonesia dan Jepang turun 24.8 persen dan 25.5 persen masing-masing. Selain itu, NODX ke pasar utama turun 5.4 persen.

Penurunan yang berkelanjutan pada ekspor menunjukan kontribusi lemah pada angka PDB pada triwulan kedua.

Berdasarkan Kementrian Perdagangan dan Industri ekonomi kota naik tahunan 15.2 persen triwulan ke triwulan selama tiga bulan hingga Juni. Rebound diperkirakan akan dikendalikan oleh produksi manufaktur biomedical dan sektor elektronik.

Kemarin, bank Pengembangan Asia menurukan peringkat pertumbuhan untuk perkembangan Asia 6.3 persen tahun ini, menyatakan pertumbuhan yang melambat di Cina dan permintaan yang lemah dari negara perekonomian maju.