11.09.202313:24:00UTC+00Dolar AS Lebih Rendah Menjelang Data Inflasi

Dolar AS melemah terhadap mata uang-mata uang utama lainnya di sesi Eropa hari Senin, karena para investor menunggu data inflasi AS yang dapat mempengaruhi tingkat suku bunga Federal Reserve untuk sisa tahun ini. IHK diperkirakan naik 3.6% di bulan Agustus dari 3.2% di bulan sebelumnya. Sementara itu, pembacaan inti terlihat melemah ke 4.3% dari 4.7%. Minggu ini juga akan ada rilis laporan-laporan penting AS mengenai inflasi produsen, penjualan ritel, produksi industri, dan sentimen konsumen. FedWatch Tool CME Group saat ini mengindikasikan 93.0 persen kemungkinan Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga di akhir bulan ini, namun 43.4 persen kemungkinan kenaikan suku bunga di bulan November. Sentimen risiko membaik karena data inflasi terbaru dari RRT memicu optimisme mengenai berkurangnya tekanan deflasi di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini. Greenback turun ke 1.2537 terhadap pound, mencatat level terendah 5 hari. Support kunci berikutnya untuk greenback kemungkinan terlihat di sekitar level 1.27. Greenback turun terhadap euro, di 1.0741. Mata uang ini dapat menantang support di sekitar area 1.09, jika turun lagi. Greenback melemah ke posisi terendah 6 hari di 0.6443 melawan aussie dan 0.5933 melawan kiwi, dari level tertinggi sebelumnya di 0.6376 dan 0.5880. Greenback terlihat menemukan support di sekitar 0.67 melawan aussie dan 0.62 melawan kiwi. Greenback melemah ke level terendah 1 minggu di 1.3579 melawan Loonie dan level terendah 10 hari di 145.89 melawan yen, dari level tertinggi sebelumnya di 1.3636 dan 147.27. Support berikutnya untuk mata uang ini terlihat di sekitar 1.33 terhadap loonie dan 137.00 terhadap yen. Setelah jatuh ke level terendah 5 hari di 0.8893 melawan franc di sesi sebelumnya, greenback rebound secara moderat dalam transaksi berikutnya. Pasangan ini menutup transaksi hari Jumat di 0.8928.