11.09.202321:21:00UTC+00Dolar Melemah Terhadap sejumlah Mata Uang Utama

Dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama lainnya pada hari Senin karena para trader menantikan data inflasi yang dapat memengaruhi arah suku bunga Federal Reserve. Sentimen risiko membaik setelah data inflasi dari Tiongkok memicu optimisme terhadap berkurangnya tekanan deflasi di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut. CPI AS diperkirakan meningkat 3,6% di bulan Agustus dari 3,2% di bulan sebelumnya. Sementara itu, angka inti terlihat melemah menjadi 4,3% dari 4,7%. Minggu ini juga akan ada rilis laporan penting AS mengenai inflasi produsen, penjualan ritel, produksi industri, dan sentimen konsumen. FedWatch Tool dari CME Group saat ini menunjukkan probabilitas 93% bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunganya akhir bulan ini, tetapi ada probabilitas 43,4% untuk kembali menaikkan suku bunga di bulan November. Indeks dolar turun ke 104.42 sebelum memulihkan kekuatan yang melemah. Di level 104.55, indeks ini turun 0,52% dari penutupan sebelumnya. Terhadap Euro, dolar melemah menjadi 1.0749 dari 1.0703, dan terhadap Pound Sterling, dolar melemah menjadi 1.2509 dari 1.2467. Dolar lemah terhadap mata uang Jepang, senilai 146,60 yen per unit, dibandingkan dengan 147.82 yen per unit pada hari Jumat. Dolar turun tajam terhadap Aussie pada 0.6431. Terhadap franc Swiss, dolar melemah menjadi CHF 0.8909 dari CHF 0.8931, dan terhadap Loonie, dolar turun menjadi C$1.3575.