Indikator inflasi terbaru di AS melampaui prakiraan (indeks CPI dan PPI), terutama inflasi harga produsen yang melonjak tajam, yang menguntungkan Dolar.

Kita telah hidup lama dalam periode inflasi yang sangat rendah dan suku bunga rendah dari bank sentral utama dunia. Inflasi rendah diamati di sejumlah perekonomian maju seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Kanada, Australia. Di negara-negara berkembang, inflasi cukup terlihat.

Perlu diingat bahwa suku bunga yang sangat rendah dari Bank Sentral utama (FRS, ECB, sejumlah Bank Inggris, Jepang, Swiss) ditetapkan dalam situasi krisis ekonomi global tahun 2008-2009 yang terjadi lebih dari 10 tahun yang lalu, saat kebanyakan trader FOREX pertama kalinya melihat suku bunga setinggi itu. Suku bunga tertinggi yang tercatat dari negara-negara maju adalah pada angka 1,625% oleh Fed. Namun, jika kita mengambil rata-rata suku bunga Fed selama 50-70 tahun terakhir, akan menjadi 4%. Di awal tahun 2000, ada suku bunga Dolar 6% per tahun.

Jelas bahwa suku bunga tergantung pada inflasi. Dalam hal pertumbuhan inflasi di atas 2,5% per tahun, bank-bank sentral utama dunia akan dipaksa untuk menaikkan suku bunga. Dengan demikian, suku bunga rendah selama 11 tahun adalah hasil dari inflasi yang sangat rendah. Hubungan antara suku bunga Bank Sentral dan inflasi adalah pertanyaan yang agak misterius, meskipun memiliki sejarah penelitian yang panjang. Entah inflasi yang rendah menyebabkan suku bunga menjadi rendah, atau suku bunga yang rendah menurunkan inflasi karena meningkatnya aktivitas bisnis dan persaingan. Masalah ini belum terselesaikan sejauh ini.

Efek dari inflasi yang rendah pada awal tahun 2000 dikemukakan oleh kepala Fed legendaris, Alan Greenspan. Dari sudut pandangnya, China adalah penyerap utama dari kelebihan inflasi karena China sengaja meremehkan renminbi, membeli Dolar dan Euro dari pasar ke dalam cadangan Bank Sentral, dengan demikian meremehkan harga ekspor China. Hal ini membuat barang-barang dari China murah di AS dan Eropa, dan menahan harga secara umum, menurunkan inflasi.

Terlepas dari apakah hal tersebut benar atau tidak, kita sudah memasuki masa ketika China tidak bisa lagi meremehkan harga barang-barangnya, untuk pertumbuhan kekayaan di China, setidaknya di kota-kota besar, serta pertumbuhan gaji pekerja secara tak terelakkan membawa harga barang-barang yang lebih tinggi dari China ke inflasi, karena China biasanya menetapkan batas yang lebih rendah untuk harga dalam berbagai barang industri. Sementara itu, meningkatnya permintaan China untuk makanan dan komoditas lainnya meningkatkan harga barang-barang ini.

Dengan demikian, ada kemungkinan besar bahwa kita sudah memasuki periode kenaikan inflasi, dan sebagai akibatnya kenaikan suku bunga Bank Sentral utama yang tak terhindarkan.

Ada pendapat lain tentang inflasi rendah - romantis, menurut saya. Pendapat saya adalah bahwa kita hidup di zaman teknologi informasi baru dan pertumbuhan volume barang intelektual yang cepat. Untuk produksinya, bahan baku yang dibutuhkan lebih sedikit daripada barang-barang klasik dan oleh karena itu kenaikan harga terjadi secara minimal.

Perekonomian telah mengalami banyak teknologi baru tetapi pada saat yang sama, ada periode inflasi yang tinggi.

Agak pantas dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia telah berlangsung selama 11 tahun, dan pada akhir siklus pertumbuhan, inflasi pasti akan mulai tumbuh. Hal ini berarti bahwa akhir siklus ekonomi tidak jauh.

EURUSD: Kita menjaga penjualan dari 1.0990, kita menjual dari rebound ke atas.