Pada pasangan AUD/NZD, keuntungan intraday yang moderat terhapus setelah mencapai level tertinggi baru dalam empat minggu di kisaran 1,0982–1,0983, menyusul keputusan kebijakan moneter dari Reserve Bank of Australia (RBA). Meskipun demikian, harga spot belum menunjukkan tanda-tanda penjualan aktif. Dolar Australia melemah sedikit setelah RBA melakukan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin yang sudah diperkirakan, yang menjadi faktor utama menekan AUD/NZD. Dalam pernyataan yang menyertainya, bank sentral mencatat bahwa kondisi pasar tenaga kerja telah membaik dalam beberapa bulan terakhir, sementara inflasi terus menurun.

Sebaliknya, Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) diperkirakan akan menurunkan Official Cash Rate (OCR) sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya karena data pasar tenaga kerja yang lemah, ekspektasi inflasi yang rendah, dan pertumbuhan upah yang melambat. Faktor-faktor ini menyebabkan dolar Selandia Baru tertinggal di belakang dolar Australia dan memberikan alasan tambahan untuk mendukung AUD/NZD.

Kedepannya, dinamika pasangan ini akan dipengaruhi oleh rilis indeks harga upah Australia pada hari Rabu dan data ketenagakerjaan pada hari Kamis. Selain itu, data dari Tiongkok pada hari Jumat dapat memicu volatilitas jangka pendek pada pasangan AUD/NZD di paruh kedua minggu ini. Namun, fokus utama harus tetap pada keputusan kebijakan moneter RBNZ yang akan datang, yang diharapkan pada hari Rabu depan.

Dari perspektif teknikal, penembusan di atas SMA 200 hari pada grafik harian bertindak sebagai pemicu bullish. Selain itu, oscilator grafik harian tetap positif, mendukung pandangan konstruktif. Pasangan ini menemui level resistancec di 1,0982–1,0983 dekat level tertinggi mingguan. Penembusan di atas level ini kemungkinan akan memungkinkan harga mencapai level kunci 1,1000. Dukungan sekarang diberikan oleh SMA 200 hari, yang sebelumnya berfungsi sebagai resistensi di sekitar 1,9438.