Hari ini, Jumat, untuk hari kedua berturut-turut, pasangan mata uang GBP/JPY berada di bawah tekanan dari penjual, mundur dari level tertinggi Juli 2024 yang dicapai awal pekan ini di sekitar level 205,30. Kemenangan tak terduga Sanae Takaichi dalam pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa pada Sabtu lalu membuka jalan baginya untuk menjadi perdana menteri wanita pertama Jepang dan memicu spekulasi atas kebijakan fiskal yang lebih ekspansif. Hal ini melemahkan ekspektasi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat oleh Bank of Japan, menciptakan tekanan signifikan pada yen Jepang awal pekan ini. Pada saat yang sama, Takaichi menekankan bahwa dia tidak berniat untuk membiarkan pelemahan yen yang tajam. Dikombinasikan dengan peringatan verbal dari Menteri Keuangan Jepang Kato, yang menekankan pentingnya stabilitas nilai tukar dan menjanjikan pemantauan ketat terhadap volatilitas, ini memberikan dukungan bagi yen dan mengurangi tekanan pada GBP/JPY.

Sementara itu, penasihat ekonomi Takaichi, khususnya Etsuro Honda dan Takuji Aida, menyatakan pandangan bahwa perdana menteri baru kemungkinan akan menyetujui kenaikan suku bunga lainnya pada bulan Desember atau Januari. Inflasi di negara tersebut telah bertahan di atau di atas target 2% Bank of Japan selama lebih dari tiga tahun, sementara ekonomi terus tumbuh. Ini menciptakan kondisi untuk terus melakukan pengetatan moneter dan mendukung permintaan terhadap yen.

Selain itu, suasana pasar yang berhati-hati memperkuat daya tarik yen sebagai mata uang safe-haven, terus menambah tekanan pada nilai tukar pasangan GBP/JPY. Pada saat yang sama, potensi penurunan pasangan ini dibatasi oleh ekspektasi bahwa Bank of England akan mempertahankan suku bunga pada 4% hingga akhir tahun ini, mengingat tanda-tanda percepatan inflasi dan penguatan aktivitas ekonomi. Ini dapat mendukung pound Inggris dan berkontribusi pada stabilisasi pasangan mata uang tersebut.

Dari perspektif teknikal, meskipun harga mundur hampir 50% setelah kenaikan tajam seperti itu, berarti bahwa pasangan ini siap untuk penurunan yang luas. Osilator pada grafik harian tetap berada di wilayah positif dan telah bergerak menjauh dari zona overbought. EMA 9 hari tetap di atas EMA 14 hari, yang mengonfirmasi prospek positif.

Namun, jika harga gagal bertahan di atas level 202,00 dan jatuh ke level 201,00, situasi akan bergeser mendukung bear.

Tabel di bawah ini menunjukkan perubahan persentase yen Jepang terhadap mata uang utama hari ini. Yen menunjukkan kekuatan terbesar terhadap dolar Selandia Baru.