Setelah OPEC berhenti memperhatikan bagian orang lain dan mengakui kesalahan mereka masing-masing, harga minyak melanjutkan pertumbuhan. Menurut penelitian dari Petro-Logistic, kartel tersebut meningkatkan produksi emas hitamnya ke 33 juta b/d, yang berarti 145.000 b/d lebih banyak dibandingkan pada Juni. Jelas, akar seluruh permasalahan bukan berada di AS dengan minyak shale mereka, namun di antara para partisipan dalam perjanjian Wina. Dalam hal ini, tekanan terhadap masing-masing negara yang dilancarkan Rusia dan Arab Saudi dapat memberikan hasil. Namun, terdapat resiko ketidakpuasan dari perjanjian ini, yang akan menjadi kejutan yang tidak menyenangkan bagi "bull" untuk Brent dan WTI.

Para perwakilan Riyadh dalam pertemuan di St. Petersburg mengatakan bahwa pengurangan produksi bukan obat mujarab atas segala persoalan. OPEC terus memasok minyak ke bursa dunia dalam volume yang hampir sama, karena sejumlah negara mempertahankan atau bahkan meningkatkan skala ekspornya. Karenanya, produksi emas hitam oleh kartel tersebut pada Oktober-Juni menurun sebesar 920 ribu b/d, sementara pengiriman ke luar negeri - turun hanya sebesar 120 ribu b/d. Sebagai akibatnya, meskipun cadangan global menurun hingga 90 huta barel, jumlah total mereka masih 250 juta barel lebih tinggi dibandingkan rata-rata indikator lima tahunan untuk saat-saat yang sama pada tahun ini. Sebagai contoh, Arab Saudi bersiap untuk mengurangi ekspornya dari 6,9 juta b/d pada Mei ke 6,6 juta b/d pada Agustus. Data terkini sebesar 1 juta b/d lebih sedikit dibanding nilai bulanan maksimum tahun lalu.

Moskow meyakini bahwa sumber ketidakstabilan pasar adalah Nigeria dan Libya, yang harus mengambil peran aktif dalam kesepakatan tersebut untuk mengurangi produksi.

Apabila kartel tersebut dapat menyelesaikan masalah internalnya, menormalisasikan produksi dan ekspor emas hitam, meskipun permintaan global meningkat, kemungkinan pemulihan tren "bullish" untuk Brent dan WTI akan meningkat. Khususnya, menurut studi dari International Energy Agency, permintaan global untuk emas dari perusahaan-perusahaan pengolah pada Agustus akan mencapai puncaknya sebesar 81,4 juta barel. Pada awal musim permobilan di AS, pada Mei, permintaan mencapai sekitar 80,1 juta barel. Kilang-kilang minyak AS akan memproduksi rekor sebesar 17,5 juta barel, yang lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2015-2016.

Dinamika permintaan minyak dari kilang-kilang minyak AS

Sumber: Bloomberg.

Berita positif untuk bull emas hitam datang dari China. Pada Januari-Juni, Celestial Empire melaporkan minyak sebesar 212 juta ton, atau 8,55 juta b/d, yang berarti 14% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Menurut para analis dari Sinopec, pada akhir 2017, impor akan melampaui level 400 juta ton. Secara bersamaan, Barclays menakut-nakuti "bear" dengan pandangan beserta tinjauan untuk adanya kenaikan harga sebesar $5-7 per barel, sebagai dampak terhentinya pasokan dari Venezuela.

Secara teknis, untuk memulihkan tren meningkat untuk "bull" Brent, penembusan terhadap resistance yang sukses diperlukan pada level $50,1 per barel.

Brent, bagan harian